Titik-titik Pancasila atau poin-poin pelaksanaan Pancasila adalah penjelasan terperinci tentang beberapa poin yang berasal dari substansi setiap prinsip dalam Pancasila, sebagai upaya untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Nilai-nilai Pancasila perlu dipraktikkan kerana Pancasila adalah dasar negara yang dinyatakan dengan jelas dalam Pembukaan Konstitusi Republik Dunia 1945 (UUD 1945).
Selain itu, kita sebagai umat Dunia juga harus dapat memahami poin-poin Pancasila selain menghafal ajaran-ajaran dalam Pancasila.
Titik Amalan Pancasila
Poin untuk pelaksanaan Pancasila pertama didasarkan pada Keputusan MPR No.II / MPR / 1978.
Kemudian, poin-poin Pancasila disesuaikan berdasarkan Keputusan MPR No. I / MPR / 2003.
Berikut ini adalah poin-poin praktik Pancasila, baik untuk ajaran 1, 2, 3, 4, dan 5:
Titik Prinsip Pertama Pancasila - Tuhan Yang Maha Esa
- The Nation of the World menyatakan kepercayaan dan pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Dunia Manusia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menurut agama dan kepercayaan masing-masing mengikut asas kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap menghormati dan bekerjasama antara penganut agama dan pengikut kepercayaan yang berbeza terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Memupuk keharmonian hidup sesama masyarakat agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Mahakuasa adalah isu-isu yang mementingkan hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Membangun saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
- Jangan memaksakan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Pokok-Pokok Pancasila Kedua - Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Mengenali dan memperlakukan manusia mengikut martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Menyedari kesetaraan, kesamaan hak dan kewajiban asas setiap manusia, tanpa membeza-bezakan etnik, keturunan, agama, kepercayaan, jantina, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
- Bangunlah saling mengasihi sesama manusia.
- Membangunkan sikap saling bertimbang rasa dan bertoleransi.
- Membentuk sikap tidak adil terhadap orang lain.
- Memartabatkan nilai-nilai kemanusiaan.
- Suka melakukan aktiviti kemanusiaan.
- Berani mempertahankan kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Dunia merasakan dirinya sebagai sebahagian daripada seluruh umat manusia.
- Membangun sikap hormat dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Ajaran Ketiga - Perpaduan Dunia
- Mampu meletakkan perpaduan, integriti, dan kepentingan dan keselamatan negara dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan peribadi dan kumpulan.
- Mampu dan sanggup berkorban untuk kepentingan negara dan negara sekiranya perlu.
- Membangunkan rasa cinta akan tanah air dan negara.
- Membangunkan rasa kebanggaan negara dan tanah air di Dunia.
- Menjaga ketertiban dunia berdasarkan kebebasan, kedamaian abadi dan keadilan sosial.
- Membangunkan kesatuan Dunia berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.
- Menggalakkan persatuan demi perpaduan dan integriti nasional.
Ajaran Keempat: Komuniti Berpandukan Kebijaksanaan Kebijaksanaan Dalam Pertimbangan dan Perwakilan
- Sebagai warganegara dan warga masyarakat, setiap manusia di Dunia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Jangan memaksa kehendak anda pada orang lain.
- Mengutamakan perbincangan dalam membuat keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai kata sepakat dipenuhi dengan semangat keluarga.
- Hormatilah dan tegakkan setiap keputusan yang diambil sebagai hasil pertimbangan.
- Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab untuk menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Dalam perbincangan, kepentingan bersama lebih diutamakan daripada kepentingan peribadi dan kumpulan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang mulia.
- Keputusan yang diambil harus dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi martabat manusia, nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan kesatuan dan integriti untuk kepentingan bersama.
- Memberi kepercayaan kepada wakil yang dipercayai untuk menjalankan musyawarah.
Prinsip Lima - Keadilan Sosial untuk Semua Orang di Dunia
- Mengembangkan amalan mulia, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
- Kembangkan sikap adil terhadap orang lain.
- Kekalkan keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Hormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain supaya mereka dapat berdiri sendiri.
- Jangan gunakan hak harta untuk perniagaan yang memeras ugut orang lain.
- Tidak menggunakan hak milik untuk perkara-perkara yang mewah dan gaya hidup mewah.
- Jangan gunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merosakkan kepentingan awam.
- Suka bekerja keras.
- Suka menghargai kerja orang lain yang bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan aktiviti untuk mencapai kemajuan yang adil dan keadilan sosial.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai poin-poin Pancasila mulai dari ajaran 1, 2, 3, 4, dan 5, yang menjadi dasar bagi pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara.
Rujukan:Wikipedia - Pancasila